Pengunjung

Search

Your Adsense Link 728 X 15

Perjalanan Kehidupan

Posted by Kang Wawan Thursday, August 23, 2012 0 comments
Ada sebuah kalimat yang menginspirasi saya untuk menguraikan kalimat tersebut lewat blog ini. Kalimat tersebut adalah Hidup ini seperti sebuah buku, sampul depan adalah saat dimana kita lahir dan sampul belakang adalah saat kita berpulang nantinya, lembar demi lembar, halaman demi halaman adalah hari-hari dalam hidup kita. Ada buku yang tebal adapula buku yang tipis. Seburuk apapun halaman sebelumnya selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru dan tiada cacat. Seperti halnya dengan hidup kita, seburuk apapun hari kemarin Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. Kesempatan yang baru untuk bisa melakukan sesuatu yang benar setiap saat, memperbaiki kesalahan dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan oleh-Nya”  
Sejatinya dari kalimat tersebut dapat kita ambil sebuah ibroh (manfaat) tentang hakikat sebuah hidup. Allah yang memiliki nama Al-Muhyi (Maha Menghidupkan) telah menghidupkan kita dari yang sebelumnya kita tidak ada menjadi ada dan akan kembali kepada ketiadaan. Firman Allah : “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (QS. Al-Baqarah : 28).
Sahabat ketahuilah bahwa Allah tetap kekal selamanya, karena Allah adalah yang awal dan yang akhir. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu “(QS. Al-Hadid : 3). Ingatlah bahwasanya kita diberikan kesempatan hidup hanya sekali dan kehidupan yang abadi adalah ketika kita kembali kepada sang pemilik hidup yakni Allah SWT. Pernahkah kita sedikit merenung tentang apa yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia ini? Mari kita refresh kembali memory kehidupan yang pernah kita lewati.
Awal Perjalanan Hidup
Kembali pada kalimat diatas, sampul depan dalam buku kita analogikan sebagai awal ketika kita terlahir didunia. Sahabat, bersyukurlah karena Allah telah memilih kita untuk dilahirkan sebagai seorang muslim (beragama Islam). Karena sesungguhnya islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT, dalam surah Ali Imron ayat 19 Allah berfirman : “Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah islam”  maka mari kita optimalkan untuk mempelajari Islam dengan baik.
Hakikat Hidup
Sebagai seorang muslim tentunya kita perlu memahami tujuan hidup dan tugas hidup kita di dunia ini. Contoh ilustrasi : Ketika ada seseorang yang akan menaiki sebuah alat transportasi dan ketika ditanya oleh sang pengendali alat transportasi tersebut dengan pertanyaan : mau kemana anda? kemudian dijawab : kemana saja boleh. Apakah orang tersebut dengan tidak jelas tujuannya akan diantarkan oleh sang pengendali transportasi? Tentu sudah pasti sang pengendali trasnportasi tidak akan mengantarkannya. Karena yang akan diantarkan tidak memberikan arah tujuannya. Oleh karena itu, ilustrasi tersebut dapat kita pahami bahwa kita harus memahami tujuan hidup kita sebagai seorang manusia sehingga arah tujuan kita akan tercapai dengan baik. Karena “Siapa yang paham tujuan hidupnya, maka dia akan mengetahui cara menjalani hidupnya  dan “Siapa yang paham tugas hidup, maka dia akan mengetahui apa yang mesti dilakukan”. Lantas apa tugas dan tujuan kita sebetulnya? Allah sudah memberikan arahan kepada kita sebagai seorang manusia bahwasanya Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan beribadah kepada Ku” (QS. Adz Dzariyat : 56).
Langkah Kehidupan
Lembar demi lembar, halaman demi halaman adalah hari-hari dalam hidup kita. Kalimat ini mengingatkan tentang hari – hari yang sudah dilewati dalam menjalani kehidupan ini. Ingatlah firman Allah yang menyeru kepada kita sebagai seorang manusia Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. Al-Hasyr : 18).  Ayat tersebut menjadi sebuah renungan bagi kita semua, bahwa hendaknya kita memperhatikan hari esok dengan mempersiapkan dari saat ini. Kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu sampai kapan kita berada di dunia ini. Tak ada yang bisa menjamin apakah hari ini atau esok kita masih ada didunia. Oleh karena itu lembaran lama yang sudah kita lewati dimasa-masa ketika kita tidak mengetahui tentang hakikat hidup sebenarnya mari kita tutup dan kita bersihhkan dengan memperbaiki lembaran berikutnya.  Seburuk apapun halaman sebelumnya selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih, baru dan tiada cacat. Seperti halnya dengan hidup kita, seburuk apapun hari kemarin Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.